Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total volume ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 seluruh Indonesia pada Desember 2025 mencapai 127,28 miliar kg.
Volume ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 tersebut turun 77.93% dibandingkan bulan sebelumnya.
(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Meksiko pada 2023)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kalimantan Timur tercatat dengan volume ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 terbanyak, yaitu 55,37 miliar kg. volume ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di Kalimantan Timur saat ini setara dengan 43,5% dari total seluruh provinsi.
Menyusul di urutan berikutnya adalah Kalimantan Selatan. Periode yang sama bulan sebelumnya volume ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di provinsi ini tercatat 180,53 miliar kg.
Selanjutnya, volume ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 di Sumatera Selatan turun 73,32% menjadi 13,66 miliar kg dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, Kalimantan Utara dengan volume ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 3,89 miliar kg (turun 87,86%) dan Aceh dengan volume ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 3,16 miliar kg (turun 72,43%)
(Baca: Nilai Ekspor SITC Minyak Atsiri dan Bahan Wangi Wangian Provinsi Kalimantan Barat Periode Oktober 2024-Maret 2025)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi yang mencatatkan volume ekspor bahan bakar mineral asal pelabuhan kode hs 27 dengan jumlah tertinggi:
- Kalimantan Timur 55,37 miliar kg
- Kalimantan Selatan 39,82 miliar kg
- Sumatera Selatan 13,66 miliar kg
- Kalimantan Utara 3,89 miliar kg
- Aceh 3,16 miliar kg
- Lampung 2,86 miliar kg
- Sulawesi Tengah 1,93 miliar kg
- Papua Barat 1,8 miliar kg
- Kep. Riau 1,74 miliar kg
- Jambi 793,3 juta kg