Indonesia Paling Banyak Impor Bahan Bakar Mineral dari Uni Emirat Arab pada 2023
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Uni Emirat Arab senilai US$ 2,35 miliar data per Desember 2023. Nilai tersebut turun drastis 14.81% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 2,76 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Uni Emirat Arab, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 1,32 miliar dan untuk impor tertinggi di angka US$ 2,76 miliar.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Ekspor Bahan Bakar Mineral ke Thailand pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Uni Emirat Arab, 46 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 71 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Uni Emirat Arab. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka
- Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut
- Aluminium
- Garam
- Plastik
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka. Dalam klasifikasi tradmap, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka masuk kategori produk HS dengan kode 27. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan zat bitumen dan mineral
Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor senilai US$ 1,57 miliar. Nilai impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka; zat bitumen; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 1,9 miliar.
(Baca: Inilah Produk yang Banyak Diimpor Indonesia dari Malaysia pada 2023)
Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut dengan kode HS 71. Indonesia mengimpor senilai US$ 166,11 juta.
Impor Aluminium dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 116,35 juta. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Aluminium adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Kanada dan Italia.
Impor Garam dari Uni Emirat Arab, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor sebanyak US$ 76,3 juta. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Garam dengan nilai terbesar adalah Cina, Türkiye, Amerika Serikat, Jerman dan India.
Di urutan ke kelima adalah Plastik dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 39. Indonesia mengimpor senilai US$ 73,02 juta. Selain Uni Emirat Arab, Indonesia juga mengandalkan impor Plastik dari Cina, Amerika Serikat, Jerman, Korea, Republik dan Belgia. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.