Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Wajo, pada 2023 tercatat Rp24,59 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 1,43% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp24,35 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,17%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 405,14 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp63.610 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 148.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp8,28 jutajuta. PDRB ini pertumbuhan negatif -4,52%.
Di urutan kedua adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 7,42% menjadi Rp4,25 jutajuta, sektor pertambangan dan penggalian dengan PDRB Rp3,16 jutajuta (2,47%).
Selain itu, sektor lainnya yang memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah industri pengolahan dengan PDRB Rp1,02 jutajuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Wajo pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Wajo ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 30,24%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor pertambangan dan penggalian, sektor konstruksi, dan sektor industri pengolahan.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Lainnya,Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Listrik dan Gas dan Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang.