Harga-harga komponen penyumbang inflasi minuman yang tidak beralkohol di Jakarta pada November berada di angka 0,48%. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 0,5%. Di antara sembilan kelompok inflasi yang diukur di daerah ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang 0,96% inflasi daerah.
(Baca: Harga Makanan, Minuman dan Tembakau di Kabupaten Merauke Bulan November Turun 2,96%)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) makanan, minuman dan tembakau di Jakarta berada di level 106,96 pada November 2024, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 106,45.
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, inflasi makanan, minuman dan tembakau telah turun 7,57% (year on year/yoy). Sementara jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di Jakarta telah mengalami pertumbuhan 4,39% (year to date/ytd).
Inflasi makanan, minuman dan tembakau ini merupakan yang tertinggi dibanding sub kelompok lainnya (data per November 2024).
(Baca: Harga Makanan, Minuman dan Tembakau di Kabupaten Wajo Bulan November Turun 0,03%)
Berikut ini inflasi subkelompok makanan, minuman dan tembakau yang di ukur BPS per November di Jakarta :
- Kelompok rokok dan tembakau 0,65%
- Kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,48%
- Kelompok makanan 1,07%
- Kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,96%
Dibandingkan dengan 116 kabupaten/kota lain, inflasi makanan, minuman dan tembakau tertinggi terjadi di Indonesia sebesar 0,38% dengan IHK sebesar 109.35 dan terendah terjadi di Kabupaten Tanah Laut turun 0,15% dengan IHK sebesar 106.11. Sementara untuk Jakarta ini menempati urutan 36.
Inflasi (umum) bulan September 2024 di tingkat nasional turun 0,12% turun dari bulan sebelumnya (month to month/m-to-m). Jika dibandingkan dengan posisi awal tahun, inflasi umum nasional telah mencapai 1,08% (ytd) dan jika dibandingkan dengan posisi November 2023, telah terjadi inflasi turun 8,4% (yoy).