Berdasarkan hasil survei kerangka sampel area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras untuk konsumsi pangan nasional diproyeksikan mencapai 30,34 juta ton sepanjang 2024.
Volumenya berkurang sekitar 757,13 ribu ton atau turun 2,43% dibanding produksi beras pada 2023 yang sebanyak 31,10 juta ton.
Wilayah penghasil beras utama Indonesia berada di Pulau Jawa dan Sumatra.
Produksi beras terbanyak tahun ini diperkirakan berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Sedangkan produksi beras terendah dari Papua Pegunungan, Kepulauan Riau, dan Papua Barat Daya.
Berikut rincian volume produksi beras di 38 provinsi Indonesia pada 2024 menurut proyeksi sementara BPS, diurutkan dari yang terbanyak:
- Jawa Timur: 5.327.474 ton
- Jawa Tengah: 5.077.861 ton
- Jawa Barat: 4.917.068 ton
- Sulawesi Selatan: 2.752.509 ton
- Sumatera Selatan: 1.632.354 ton
- Lampung: 1.569.292 ton
- Sumatera Utara: 1.235.637 ton
- Aceh: 946.709 ton
- Banten: 868.163 ton
- NTB: 827.813 ton
- Sumatera Barat: 782.867 ton
- Kalimantan Selatan: 579.465 ton
- Kalimantan Barat: 473.269 ton
- Sulawesi Tengah: 448.517 ton
- NTT: 414.057 ton
- Bali: 365.424 ton
- Sulawesi Tenggara: 317.561 ton
- DI Yogyakarta: 258.039 ton
- Kalimantan Tengah: 224.642 ton
- Sulawesi Barat: 185.521 ton
- Jambi: 168.548 ton
- Bengkulu: 156.764 ton
- Sulawesi Utara: 149.079 ton
- Kalimantan Timur: 133.362 ton
- Riau: 129.609 ton
- Gorontalo: 122.159 ton
- Papua Selatan: 121.950 ton
- Maluku: 49.975 ton
- Kep. Bangka Belitung: 44.837 ton
- Maluku Utara: 21.329 ton
- Kalimantan Utara: 20.295 ton
- Papua Barat: 12.834 ton
- Papua Tengah: 3.892 ton
- Papua: 2.771 ton
- DKI Jakarta: 1.454 ton
- Papua Barat Daya: 784 ton
- Kepulauan Riau: 203 ton
- Papua Pegunungan: 65 ton
(Baca: Produksi Padi Indonesia Menyusut 2018-2024)