Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kota Jambi, pada 2023 mencapai Rp40,58 triliun . PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 6,61% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp36,18 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 4,24%.
(Baca: Bulan September, Inflasi Pakaian dan Alas Kaki di Kabupaten Labuhan Batu Mencapai 0,42%)
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 633,65 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp64.640 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 145.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor menjadi unggulan.
Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor di Kota Jambi merupakan sektor andalan dan menyumbang kontribusi terbesar PDRB pada 2023 lalu dengan nilai mencapai Rp14,23 triliun. PDRB ini tumbuh 11,17% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat Rp12 triliun.
Di urutan kedua adalah sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 10,28% menjadi Rp4,38 triliun kemudian urutan ketiga diikuti oleh PDRB sektor industri pengolahan yang kali ini diurutan ketiga tumbuh 0,5% menjadi Rp4,16 triliun.
(Baca: PDRB ADHB per Kapita Kota Jambi Rp.64,64 Juta Data per 2023)
Terakhir, PDRB di Kota Jambi, untuk urutan lima besar adalah administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib dengan nilai Rp2,71 triliun. Menurut BPS, sektor ini selama setahun terakhir berhasil tumbuh 2,33% dari capaian sebelumnya yang tercatat Rp2,62 triliun.
Distribusi PDRB di Kota Jambi pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kota Jambi ini adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan kontribusi mencapai 29,19%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor transportasi dan pergudangan, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian,Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan,Sektor Jasa Lainnya,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.