Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (5/9/2024) pukul 19.34 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 21 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai 400 meter di atas puncak (4.076 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 118 detik.
(Baca: Banjir dan Gempa, Risiko Bencana di Kawasan Inti IKN)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 5 September 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 113 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-23 milimeter dan lama gempa 59-181 detik.
Kemudian, 10 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-14 mm dan lama gempa 50-124 detik serta 27 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-8 milimeter dan lama gempa 37-68 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 3.488 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (1.384 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1158 kali.
(Baca: BPBD: Kerugian Bencana Banjir di Sumatera Barat Capai Rp108,38 Miliar)