Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,87% ke level 7.488,67 pada penutupan perdagangan Kamis (22/8/2024).
Pelemahan IHSG terjadi di tengah memanasnya aksi demo terhadap revisi UU Pilkada di berbagai daerah.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus menyebut, kericuhan yang terjadi pada aksi demonstrasi tersebut turut mempengaruhi sikap para investor saham, meskipun secara fundamental dinilai masih kuat.
“Kalau ada kerusuhan ekspektasi (investor) akan turun, kalau (ekspektasi) turun IHSG akan menurun,” kata Maximilianus dalam keterangannya, dilansir dari CNBC Indonesia (Kamis 22/8/2024).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh atau 11 sektor saham terkoreksi hari ini. Sektor infrastruktur turun paling dalam hingga 1,50%, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun 1,40% dan 4,23%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,08 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 18,42 miliar lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp39,59 triliun.
Sebanyak 389 saham ditutup melemah hari ini, 202 saham stagnan, dan 194 saham menguat.
Emiten berkode BBKP menjadi top loser hari ini setelah anjlok 7,58%, diikuti IOTF dan MPPA yang masing-masing turun 7,55% dan 7,27%.
Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah TMPO yang tumbuh 34,78%, diikuti JAWA dan NZIA yang masing-masing naik 34,48% dan 33,33%.
Bursa saham Asia sore ini ditutup variatif. Indeks Nikkei menguat 0,68% ke 38.211, Indeks Hang Seng menguat 1,44% ke 17.641, indeks Shanghai melemah 0,27% ke 2.848,77, dan Straits Times melemah 0,01% ke 3.373,58.
(Baca: IHSG Lanjut Menguat, Cetak Rekor Tiga Hari Beruntun (Rabu, 21 Agutus 2024))