Sejumlah bursa saham di Asia masuk zona merah pada awal Agustus 2024, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indonesia.
Berdasarkan data dari aplikasi RTI Business, pada akhir perdagangan Senin (5/8/2024) IHSG ditutup melemah 3,40% ke level 7.059,65.
Kemudian indeks HSI Hong Kong turun 1,46%, SSEC Shanghai turun 1,54%, STI Singapura turun 4,07%, dan KOSPI Korea Selatan turun 8,77%.
Sementara Indeks Nikkei 225 Jepang hari ini terperosok paling dalam hingga 12,4%.
Menurut Shanti Kelemen, kepala investasi di perusahaan manajemen keuangan M&G Wealth, kejatuhan bursa ini dipengaruhi oleh kekhawatiran investor akan kondisi ekonomi makro.
"Ada beberapa tanda bahwa pasar berpotensi sedikit melambat. Saya pikir ini membuat sebagian orang takut," kata Shanti Kelemen, disiarkan BBC.com, Senin (5/8/2024).
Namun, Kei Okamura, manajer portofolio perusahaan investasi Neuberger Berman yang berbasis di Tokyo, berpandangan lain.
"Aksi jual saham di Asia dipicu oleh apresiasi tajam yen [penguatan mata uang yen terhadap dolar AS] karena investor global berhati-hati terhadap pendapatan perusahaan Jepang, terutama eksportir seperti produsen mobil," kata Kei Okamura, disiarkan BBC.com, Senin (5/8/2024).
(Baca: Proyeksi Ekonomi Mitra Dagang Indonesia 2024, Mayoritas Menguat)