Kompetisi Video Pendek Kompetisi Video Pendek

Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Turun Menuju Level US$ 15.825 per Ton (Kamis, 25 Juli 2024)

1
Agus Dwi Darmawan 26/07/2024 10:37 WIB
Image Loader
Memuat...
Harga Komoditas Nikel untuk Tiga Bulan Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

56964 mencatat harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan pada hari ini turun 0,85 persen menuju level US$ 15.825 per ton. Penurunan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.

(Baca: Harga Karet Tsr20 Pagi Hari Diperdagangkan US$ 162 per 100 Kg (Rabu, 24 Juli 2024))

Sepanjang minggu ini, harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi pada Selasa, 23 Juli 2024 turun 0,34 persen. mengalami pelemahan turun 5,8 persen dibandingkan posisi awal tahun.

Kondisi saat ini serupa dengan pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam tujuh hari terakhir yang sedang dalam tren menyusut.

Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh -5,38 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 16,21 ribu per ton. Sedangkan terhadap harga di awal tahun, harga komoditas nikel ini telah tumbuh -5,8 persen. Bahkan dari harga tertingginya tahun ini di US$ 21.650 per ton, harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan telah turun 26.91 persen.

Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung turun. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada Agustus 2023 diharga US$ 20,73 ribu per ton.

(Baca: Harga Pangan Terbaru Wilayah Jawa Barat: Cabai Naik, Garam Turun)

Melansir berita Katadata sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksikan nilai ekspor turunan nikel dapat mencapai US$60 miliar atau sekitar Rp927,84 triliun pada 2025. Hal tersebut disebabkan oleh hilirisasi nikel menjadi mobil listrik atau EV. Pada 2022, nilai ekspor nikel dan turunannya mencapai US$ 34,28 miliar atau Rp 530,1 triliun.

Data Populer
Lihat Semua