Ini Merek Sampah yang Banyak Mencemari Sungai Jawa Timur dan Bali

Lingkungan
1
Nabilah Muhamad 14/06/2024 18:34 WIB
10 Merek Sampah yang Paling Banyak Ditemukan di Sungai Jawa Timur dan Bali (2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Sungai Watch adalah organisasi lingkungan asal Bali yang aktif mengumpulkan sampah di sungai untuk kemudian dipilah dan didaur ulang.

Sepanjang 2023 mereka telah mengumpulkan 537.189 sampel sampah dari sejumlah sungai di Jawa Timur dan Bali.

Sungai Watch pun menemukan ada sejumlah merek yang dominan terlihat dalam sampel sampah tersebut.

Sampah merek Danone menjadi yang terbanyak dengan volume 39.118 sampel.

Sampah merek Danone tercatat berkontribusi 13% dari total sampah gelas plastik, 25% dari total sampah botol polyethylene terephthalate (PET), 10% dari total sampah plastik saset, dan 3% dari total sampah plastik keras yang terkumpul.

Merek sampah lain yang paling banyak ditemukan adalah Wings, Indofood, Ultra Jaya Milk, Orang Tua Group, Unilever, Mayora, Nestle, Coca-Cola, dan Sinar Sosro.

"Kami membersihkan sungai setiap hari dan kami menyadari bahwa polusi plastik bukan hanya akibat dari produk yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan ini, tanggung jawabnya juga ada pada pemerintah dan konsumen," kata tim Sungai Watch dalam unggahan di akun Instagramnya, Selasa (13/2/2024).

"Namun, perusahaan-perusahaan ini perlu bertanggung jawab untuk mengemas produk mereka dengan lebih baik, dan bertanggung jawab mengumpulkan sampah kemasan mereka yang tersebar di lingkungan," kata mereka.

Berikut rincian jumlah sampel 10 merek sampah yang paling banyak ditemukan Sungai Watch di sungai wilayah Jawa Timur dan Bali pada 2023: 

  1. Danone: 39.118 sampel
  2. Wings: 33.601 sampel
  3. Indofood: 26.156 sampel
  4. Ultra Jaya Milk: 23.445 sampel
  5. Orang Tua Group: 23.113 sampel
  6. Unilever: 21.487 sampel
  7. Mayora Indah: 21.185 sampel
  8. Nestle: 17.481 sampel
  9. Coca-Cola: 15.203 sampel
  10. Sinar Sosro: 14.001 sampel

(Baca: Timbulan Sampah Plastik Indonesia Terus Meningkat Hampir Sedekade)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua