Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja bantuan sosial (bansos) sejak awal tahun ini hingga akhir April 2024 mencapai Rp55,5 triliun.
"Kalau dibandingkan tahun 2023 sebetulnya malah justru mengalami penurunan 2,9%," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di kanal YouTube Kemenkeu, Senin (27/5/2024).
Ia menjelaskan, turunnya realisasi bansos ini dipengaruhi Program Keluarga Harapan (PKH) tahap II tahun 2024 yang belum sepenuhnya tersalurkan.
Adapun kucuran bansos paling besar disalurkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos), yakni Rp27,7 triliun. Dana ini disalurkan untuk PKH bagi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan Kartu Sembako untuk 18,7 juta KPM.
Kemudian nilai penyaluran bansos melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencapai Rp15,4 triliun, digunakan untuk Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) kepada 96,7 juta peserta tidak mampu.
Lalu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) menyalurkan bansos Rp10,7 triliun untuk bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 7,9 juta siswa dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi 735,1 ribu mahasiswa.
Kementerian Agama (Kemenag) menyalurkan Rp1,6 triliun, untuk bantuan PIP kepada 1,5 juta siswa dan KIP Kuliah bagi 42,9 ribu mahasiswa.
Terakhir, bansos disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) senilai Rp64,6 miliar untuk tanggap darurat bencana.
(Baca: Pemprov DKI Jakarta Temukan 624 Penerima KJMU Tak Tepat Sasaran, Ini Daftarnya)