Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Minggu (26/5/2024) pukul 03.50 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Marapi hanya sekali erupsi.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak (3.891 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dan durasi 63 detik.
(Baca: 10 Daerah dengan Kualitas Udara Paling Bersih di Indonesia, Barito Selatan Posisi Nomor 1 Pagi Ini)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Marapi di Level III (Siaga). Pengamatan kegempaan pada 26 Mei 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,7-2,1 milimeter dan lama gempa 29-122 detik.
Kemudian, 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3,6 milimeter s-p 1,3 detik dan lama gempa 20 detik serta 2 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 3,2-5,7 milimeter s-p 2,7-3,3 detik dan lama gempa 20-23 detik.
PVMBG menghimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 804 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi (322 kali letusan) sedangkan Gunung Marapi erupsi 174 kali.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Barat Pagi Hari Terburuk di Indonesia (Rabu, 22 Mei 2024))