Westmetall mencatat harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan pada hari ini naik 0,26 persen menuju level US$ 19.150 per ton. Kenaikan harga ini termasuk yang cukup tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan harga dalam sepekan terakhir.
(Baca: Harga Timah Naik Menjadi US$33.325 per Ton per Selasa, 14 Mei 2024)
Harga komoditas nikel mengalami lonjakan tertinggi minggu ini pada Senin, 13 Mei 2024 sebesar 0,92 persen. mengalami penguatan sebesar 13,99 persen dibandingkan posisi awal tahun.
Kondisi saat ini menggenapi pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam empat hari terakhir yang sedang dalam tren naik.
Seminggu terakhir, pergerakan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan tumbuh 3,1 persen dengan rata-rata harga transaksi harian adalah US$ 18.951,43 per ton. Alhasil sepanjang 2024, harga komoditas nikel telah naik 13,99 persen dari posisi awal tahun yang berada di level US$ 16.800 per ton. Bahkan dari harga tertingginya tahun ini di US$ 19.400 per ton, harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan telah turun 1,29 persen.
Secara tahunan, rata-rata perdagangan harga komoditas nikel untuk kontrak 3 bulan ke depan dalam lima tahun terakhir dalam tren naik. Sementara itu, untuk pantauan harga secara bulanan, transaksi dalam 12 bulan terakhir cenderung menyusut. Tertinggi, harga rata-rata bulanan komoditas komoditas nikel pernah tercatat yakni pada Juni 2023 diharga US$ 21.353,86 per ton.
(Baca: Harga Komoditas Nikel untuk Kontrak 3 Bulan ke Depan Naik Tiga Hari Berurutan)
Melansir berita Katadata sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memproyeksikan nilai ekspor turunan nikel dapat mencapai US$60 miliar atau sekitar Rp927,84 triliun pada 2025. Hal tersebut disebabkan oleh hilirisasi nikel menjadi mobil listrik atau EV. Pada 2022, nilai ekspor nikel dan turunannya mencapai US$ 34,28 miliar atau Rp 530,1 triliun.