Indonesia Impor Residu Senilai US$ 656 Ribu dari Mauritania

Perdagangan
1
Agus Dwi Darmawan 05/04/2024 10:31 WIB
Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Mauritania pada 2022
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Indonesia membukukan impor dengan Mauritania sebesar US$ 692 ribu data per Desember 2022. Nilai tersebut naik 51,75% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 456 ribu.

Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Mauritania, impor dalam 10 tahun terakhir telah mengalami penurunan cukup dalam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 138 ribu dan untuk impor tertinggi di angka US$ 2,62 juta.

Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Mauritania, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada dua produk.

Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Mauritania. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.

  1. Residu dan limbah industri makanan
  2. Masuk dalam kode HS 23, Residu dan limbah industri makanan merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan pakan ternak yang sudah disiapkan. Impor produk ini dari Mauritania berada di urutan pertama. Indonesia mengimpor US$ 656 ribu. Nilai impor Residu dan limbah industri makanan; pakan ternak yang sudah disiapkan ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 414 ribu.

  3. Bijih, terak dan abu
  4. Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Bijih, terak dan abu. Nilai impor dari Mauritania pada 2022 tercatat US$ 36 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini.

  5. Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya
  6. Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari 28 negara. Impor Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya dari negara ini berada di urutan 136. Pada 2022, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 0 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya berasal dari Vietnam, Turki, Jepang, Malaysia dan Cina.

  7. Bulu olahan dan bulu halus serta barang terbuat dari bulu atau bulu halus
  8. Di urutan berikutnya Masuk dalam kode HS 67, Bulu olahan dan bulu halus serta barang terbuat dari bulu atau bulu halus merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan bunga buatan dan artikel . . . Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 0 ribu. Impor Bulu olahan dan bulu halus serta barang terbuat dari bulu atau bulu halus dari Mauritania tercatat berada di urutan 138. Selain negara tersebut, impor terbesar Bulu olahan dan bulu halus serta barang terbuat dari bulu atau bulu halus berasal dari Cina, Mereka punya, Korea, Republik, India dan Singapura. Indonesia juga tercatat mengimpor produk ini dari 26 negara. .

  9. Jangat dan kulit mentah (selain kulit berbulu) dan kulit samak
  10. Produk lainnya, Indonesia juga mengimpor sebanyak US$ 0 ribu Jangat dan kulit mentah (selain kulit berbulu) dan kulit samak dari Mauritania. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari 72 negara. Impor Jangat dan kulit mentah (selain kulit berbulu) dan kulit samak dari Mauritania tercatat berada di urutan 159. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Jangat dan kulit mentah (selain kulit berbulu) dan kulit samak adalah Vietnam, Mereka punya, Cina, Thailand dan Korea, Republik.

Data Populer
Lihat Semua