423 Ribu Anak Belum Diimunisasi pada 2023, Terbanyak di Sumatera Utara

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Nabilah Muhamad 19/03/2024 16:55 WIB
10 Provinsi dengan Jumlah Anak Belum Menerima Imunisasi/Zero-Dose Terbanyak Nasional (2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada 2023 terdapat 423.615 anak Indonesia yang belum menerima imunisasi sama sekali (zero-dose).

Jumlahnya melonjak sekitar 247% dibanding 2022, di mana terdapat 122.221 anak zero-dose.

Pada 2023 Sumatera Utara jadi provinsi dengan jumlah zero-dose terbanyak, yakni 58.475 anak.

Posisinya diikuti Aceh dengan 52.702 anak, dan Jawa Timur 45.738 anak.

Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, masalah ini perlu segera diatasi karena anak yang belum menerima imunisasi lebih berisiko terkena penyakit.

"Anak-anak ini akan menjadi risiko tinggi karena tidak terlindungi. Jadi penyakit di daerah atau di lingkungan tersebut juga akan lebih mudah menyebar," kata Prima dalam konferensi pers di kanal YouTube Kemenkes, Senin (18/3/2024).

Berikut daftar 10 provinsi dengan jumlah anak yang belum menerima imunisasi sama sekali (zero-dose) terbanyak nasional pada 2023:

  1. Sumatera Utara: 58.475 anak
  2. Aceh: 52.702 anak
  3. Jawa Timur: 45.738 anak
  4. Sumatera Barat: 32.774 anak
  5. NTT: 28.941 anak
  6. Riau: 26.730 anak
  7. Jawa Tengah: 15.534 anak
  8. Kalimantan Barat: 13.347 anak
  9. Kalimantan Selatan: 12.680 anak
  10. Papua Tengah: 11.273 anak

Pada 2023 Kemenkes melakukan survei bersama Nielsen untuk mengetahui alasan kenapa orang tua tidak membawa anaknya untuk diimunisasi.

Hasilnya, mayoritas atau sekitar 38% orang tua takut anaknya mendapat imunisasi ganda, yakni disuntik lebih dari satu vaksin pada saat bersamaan.

Padahal, menurut Prima hal itu bukan masalah. "Di beberapa usia memang harus (imunisasi) ganda, supaya anaknya itu tetap mendapat imunisasi dengan jadwal ideal, dan itu cukup aman," ujarnya.

Ada juga 18% orang tua yang tidak membawa anaknya untuk diimunisasi karena jadwalnya tidak pas, dan 12% karena takut efek samping.

(Baca: Kasusnya “Menggila” di Tanah Air, Bagaimana Tren Imunisasi Campak di RI?)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua