Sea Limited (Ltd) atau Sea Group membukukan pendapatan US$13,06 miliar pada 2023 atau sekitar Rp205,06 triliun (asumsi kurs Rp15.654/US$).
Capaian itu naik 4,9% (year-on-year/yoy) dibanding US$12,45 miliar pada 2022.
Shopee menjadi lini bisnis penyumbang pendapatan terbesar bagi Sea Group pada 2023, dengan kontribusi US$9 miliar atau 68,9% dari total pendapatan grup mereka.
Pendapatan Shopee tersebut juga naik 23,5% (yoy), dibanding perolehan tahun sebelumnya US$7,28 miliar.
"Walaupun persaingan di Asia Tenggara semakin ketat, kami yakin Shopee memperoleh pangsa pasar yang signifikan antara awal dan akhir tahun 2023," kata Chairman dan Chief Executive Officer Sea Group, Forrest Li, dalam keterangan pers, Senin (4/3/2024).
"Kami senang telah memperkuat pangsa pasar Shopee di wilayah tersebut, dan kami bermaksud mempertahankan pangsa pasar kami pada 2024," ujar Li.
Lini bisnis Sea Group lainnya, yaitu Garena berkontribusi pendapatan US$2,17 miliar (16,63%), SeaMoney US$1,76 miliar (13,47%), dan layanan lainnya US$131,28 juta (1%).
Forrest Li mengatakan, pendapatan Garena didorong oleh peningkatan tren akuisisi dan retensi pengguna Free Fire.
"Pada 2023 Free Fire menjadi mobile game yang paling banyak diunduh secara global menurut Sensor Tower," kata Li.
Ia juga menyebut 2023 menjadi tahun pertama di mana SeaMoney meraih laba, terutama dari bisnis kredit konsumen dan usaha kecil-menengah.
"Pada 2024 kami akan terus berinvestasi untuk akuisisi pengguna bisnis kredit kami, baik di dalam maupun di luar platform Shopee, karena kami melihat adanya peningkatan yang signifikan di pasar kami," kata Li.
(Baca: Induk Shopee Raih Laba pada 2023, Pertama Kali sejak IPO)