Menurut laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pendapatan negara mencapai Rp215,5 triliun per Januari 2024.
Angka tersebut baru mencapai 7,7% dari pagu pendapatan dalam APBN tahun ini yang totalnya Rp2.802,3 triliun.
Realisasi pendapatan negara pada Januari 2024 menyusut 7,2% dibanding Januari tahun lalu (year-on-year/yoy), imbas turunnya seluruh kelompok sumber pendapatan negara seperti terlihat pada grafik di atas.
Adapun pendapatan negara berasal dari tiga sumber utama, yakni penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Sepanjang Januari 2024 pendapatan terbesar berasal dari penerimaan pajak dengan nilai Rp149,2 triliun, sementara penerimaan kepabeanan dan cukai Rp22,9 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp43,3 triliun.
"Kalau dilihat secara target APBN, (realisasi pendapatan negara) ini konsisten di sekitar 7,5% sampai 8,8% dari target APBN penerimaan di bulan Januari," kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam konferensi pers online APBN KiTa di akun YouTube Kemenkeu, Kamis (22/2/2024).
Di sisi lain, realisasi belanja negara per Januari 2024 mencapai Rp184,2 triliun atau 5,5% dari total pagu tahun ini Rp3.325,1 triliun.
Dengan realisasi pendapatan yang lebih besar dibanding belanja negara, APBN mencatatkan surplus senilai Rp31,3 triliun pada awal tahun ini.
(Baca: Ini 8 Sektor Penyumbang Pajak Terbesar Indonesia Sepanjang 2023)