Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, persentase peserta didik berusia 5-24 tahun ke atas yang pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir mencapai 77,46% pada Maret 2023.
BPS menyebut, meskipun kegiatan belajar mengajar peserta didik sudah dilakukan secara tatap muka, persentase ini tetap naik tipis 0,7% dari periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
"Angka tersebut menunjukkan bahwa internet merupakan salah satu sarana TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang diperlukan oleh peserta didik," tulis BPS dalam laporannya.
Menurut tujuan penggunaannya, mengakses konten hiburan paling banyak dipilih peserta didik dengan persentase 86,65%. Lalu tujuan berikutnya bermedia sosial sebesar 66,68% dan mencari informasi atau berita 61,39%.
Sementara, hanya 27,46% peserta didik yang memanfaatkan internet untuk pembelajaran online. BPS menjelaskan, rendahnya persentase tersebut karena hampir 100% pembelajaran di Indonesia tahun ini sudah dilaksanakan secara tatap muka.
Kemudian tujuan mengakses internet lainnya, yakni mendapat informasi barang/jasa sebanyak 14,67%, diikuti pembelian barang/jasa 13,70%, serta mengirim atau menerima email 10,87%.
Ada pula peserta didik yang memanfaatkan internet untuk pembuatan konten digital, keperluan finansial, work form home (WFH), penjualan barang/jasa, dan lainnya dengan persentase kurang dari 10%.
Hasil survei ini juga menemukan, bahwa 83,41% peserta didik menggunakan telpon seluler untuk mengakses internet dan 19,27% menggunakan komputer.
(Baca juga: 10 Aplikasi Edukasi Paling Banyak Diunduh Secara Global 2022, Duolingo Juaranya)