Data yang dihimpun investing.com menunjukkan, harga bulanan kedelai di pasar internasional Amerika Serikat berjangka/kontrak dua bulan naik selama tiga bulan beruntun hingga November 2023.
Rinciannya, harga rata-rata bulanan pada September 2023 mencapai US$1.275 per bushel/gantang atau Rp19,76 juta (asumsi kurs Rp15.502 per US$). Harga kemudian naik lagi pada Oktober 2023 menjadi US$1.310,50 atau Rp20,31 juta.
Data terakhir pada 17 November 2023, rerata harga bulan ini terakumulasi sebesar US$1.354,75 atau Rp21 juta.
Harga November 2023 memang lebih rendah dari November 2022 yang sempat mencapai US$1.469,50 (Rp22,78 juta) atau turun 7,8% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Namun harga bulan ini naik 11,29% (yoy) dari sebelumnya yang sebesar US$1.217,25 atau Rp18,86 juta pada November 2021.
United States Department of Agriculture (USDA) dalam rilisnya menjelaskan, produksi kedelai dan jagung di AS memang turun sejak September 2023.
USDA mengatakan produksi dari petani kedelai diperkirakan turun 4% dari tahun 2022 atau menjadi 4,10 miliar bushel. Sementara produksi jagung diperkirakan mencapai 15,1 miliar bushel, turun kurang dari 1% dari perkiraan sebelumnya.
Melansir Katadata, Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia atau Gakoptindo menyebut, setidaknya ada 15.000 pengrajin tempe dan tahu telah gulung tikar sepanjang tahun ini. Ini terjadi akibat harga kedelai yang terus naik hingga menembus Rp13.000 per kilogram pada awal Oktober 2023.
Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin mengatakan, fluktuasi harga kedelai merupakan hal yang wajar setiap April-November.
Namun, menurut dia, kenaikan harga biasanya melandai pada November yang tak terlihat saat ini. Harga kedelai masih tinggi karena penurunan produksi di Amerika Serikat dan Brazil akibat El Nino.
"Kondisi pengrajin tempe dan tahu di Indonesia saat ini prihatin karena harga kedelai yang tidak terkendali," kata Aip kepada Katadata, Kamis (16/11/2023).
Aip mengatakan kenaikan harga kedelai di dalam negeri tak hanya disebabkan oleh kenaikan harga kedelai secara global tetapi juga pelemahan rupiah. Menurutnya, pasokan kedelai di dalam negeri masih bergantung pada impor yang dibeli menggunakan dolar Amerika Serikat.
Badan Pangan Nasional atau NFA mendata rata-rata nasional harga kedelai mencapai Rp 13.320 per kg pada Kamis (16/11/2023). Angka tersebut naik 2,14% atau Rp280 per kg secara bulanan.
(Baca: Harga Kedelai Amerika Kontrak Dua Bulan Naik Menuju Level USD 1352,25 per Bushel (Senin, 13 November 2023))