Pertemuan Ridwan Kamil dengan Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu menimbulkan spekulasi bahwa mantan Gubernur Jawa Barat tersebut akan dipasangkan dengan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
Namun, dalam pernyataan resminya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa pertemuan Megawati-Ridwan Kamil hanya membahas isu pembangunan.
Jika nantinya Ganjar benar-benar dipasangkan dengan Ridwan Kamil, mampukah keduanya mendulang banyak suara?
Litbang Kompas sudah melakukan simulasi terhadap sejumlah kandidat calon wakil presiden (cawapres) yang dinilai potensial mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.
Alhasil, elektabilitas simulasi pasangan Ganjar-Ridwan Kamil memperoleh suara tertinggi, yaitu 34,8% responden. Namun, simulasi pasangan Ganjar-Erick Thohir juga mendapat proporsi suara yang sama.
Di bawahnya, pasangan Ganjar-Mahfud MD mendapatkan elektabilitas lebih rendah, yakni 33,9%. Diikuti oleh simulasi pasangan Ganjar-Sandiaga Uno dengan perolehan 33,7%.
Adapun jika Ganjar dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, keduanya mampu memperoleh 32,5% suara responden.
Dari survei ini, tim Litbang Kompas menilai bahwa Ridwan Kamil bukan satu-satunya kandidat cawapres Ganjar yang punya elektabilitas kuat.
"Selain belum terjaminkannya keunggulan, simulasi pasangan semacam ini belum menampilkan sisi pembeda ataupun diferensiasi dari keunggulan masing-masing tokoh jika berpasangan dengan Ganjar," tulis tim Litbang Kompas dalam laporannya, Selasa (12/9/2023).
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak, menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Pengambilan data dilakukan pada 27 Juli-7 Agustus 2023 melalui metode wawancara tatap muka. Adapun toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,65% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Survei Capres Polling Institute: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Bersaing, Anies Tertinggal)