Kerugian GoTo Menyusut, Pendapatannya Melesat 102% pada Semester I-2023

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan rugi bersih Rp7,21 triliun pada semester I-2023. Capaian itu menyusut 49,08% dibanding kerugian semester I tahun lalu (year-on-year/yoy) yang mencapai Rp14,16 triliun.

Rugi bersih emiten teknologi itu menyusut seiring dengan beban operasional GOTO yang berkurang 32,27% (yoy) menjadi Rp12,99 triliun pada semester I 2023.

Salah satu beban GOTO yang dipangkas dalam paruh pertama tahun ini adalah beban penjualan dan pemasaran, dengan penurunan hingga 48,1% (yoy) menjadi Rp3,29 triliun, dari sebelumnya Rp6,34 triliun.

Kinerja yang membaik ini juga didorong oleh pendapatan bersih GOTO yang melesat hingga 102,94% (yoy) menjadi Rp6,88 triliun selama semester I-2023, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp3,39 triliun.

Pendapatan bersih terbesar GOTO berasal dari imbalan jasa (komisi) yang naik signifikan hingga 260% (yoy) pada semester I-2023 dari Rp1,1 triliun menjadi Rp3,96 triliun.

Sementara, kontribusi pendapatan lainnya seperti pendapatan imbalan iklan turun 4,34% (yoy) menjadi Rp1,10 triliun, dan imbalan jasa pengiriman naik 71,31% (yoy) menjadi Rp971,94 miliar.

Kemudian pendapatan tambahan dari segmen pendapatan lain-lain senilai Rp840,35 miliar, naik 45,75% dari semester I-2022 yang sebesar Rp576,54 miliar.

Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, mengatakan metrik profitabilitas utama perusahaan terus mencatatkan kemajuan selama enam kuartal berturut-turut, seiring dengan pengurangan insentif dan program pemasaran produk yang tidak produktif. Di sisi lain, perusahaan tetap fokus pada konsumen profitabel.

"Pendapatan meningkat dibanding tahun sebelumnya sebagai hasil dari meningkatnya monetisasi di seluruh lini bisnis kami, dengan take rate grup mencapai 4,1%, atau meningkat 40 bps dari tahun sebelumnya," kata Jacky dalam siaran persnya, Selasa (15/8/2023).

(Baca: Komposisi Pemegang Saham GOTO Juli 2023, Ada yang Baru?)