Deloitte kembali melakukan survei terhadap gen Z dan milenial. Dalam temuannya, Deloitte menyebut kedua generasi tersebut kerap dilanda stres dan kecemasan. Namun, proporsi gen Z diyakini lebih besar.
Sebanyak 46% gen Z mengatakan bahwa mereka stres atau cemas hampir sepanjang waktu. Ini konsisten dengan hasil survei Deloitte selama dua tahun terakhir.
"Ini sebanding dengan 38% generasi milenial, yang tingkat stresnya perlahan menurun dari 44% pada 2020. Tingkat stres lebih menonjol di kalangan wanita, terutama di kalangan gen Z," tulis Deloitte dalam laporannya.
Lantas, faktor apa yang menyebabkan kedua generasi itu stres?
Tim riset menyebut, faktor utama yang mendorong tingkat stres gen Z dan milenial adalah kekhawatiran akan kondisi finansial jangka panjang. Proporsinya, 47% dari gen Z dan 43% dari milenial. Temuan ini mirip dengan survei tahun lalu.
(Baca juga: Survei: Masalah Prospek Pekerjaan dan Karier Paling Bikin Stress Gen Z dan Milenial)
Selain itu, 42% gen Z sekarang menganggap keuangan sehari-hari juga penyumbang stres mereka, naik dari 38% tahun lalu. Sementara ada 39% generasi milenial merasakan hal serupa.
Selanjutnya, ada kekhawatiran terhadap kesehatan dan kesejahteraan keluarga yang dirasakan oleh 42% gen Z dan 39% milenial. Sisanya terlampir pada grafik dan poin di bawah.
Deloitte menyebut, sejumlah faktor di tempat kerja juga memicu stres, terutama untuk gen Z. Sepertiga dari mereka yang sering merasa stres mengatakan bahwa beban kerja mereka (34%) dan keseimbangan kerja atau hidup yang buruk (32%) berkontribusi secara signifikan terhadap stres dan kecemasan mereka.
Sementara satu dari empat responden menunjukkan, ketidakmampuan mereka untuk menjadi diri sendiri di tempat kerja sebagai masalah yang cukup besar.
Deloitte mendefisiniskan gen Z lahir antara Januari 1995-Desember 2003. Sementara generasi milenial merupakan kelahiran Januari 1983-Desember 1994.
Survei ini melibatkan 23.220 responden, dengan rincian 14.808 responden gen Z dan 8.412 responden milenial. Mereka berasal dari 46 negara.
Negara-negaranya adalah Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa Barat, Eropa Timur, Timur Tengah, Afrika, dan Asia-Pasifik. Survei dilakukan dengan menggunakan wawancara online. Koleksi data diselesaikan antara 24 November 2021 dan 4 Januari 2022.
Selain survei, pada April 2022, penilaian kualitatif virtual dilakukan dengan 15 gen Z dan milenial dari Australia, India, Jepang, Inggris Raya, dan AS.
Berikut faktor penyumbang stres bagi gen Z dan milenial.
- Keuangan jangka panjang
Gen Z 47% responden
Milenial 43% - Keuangan sehari-hari
Gen Z 42%
Milenial 39% - Kesehatan/kesejahteraan keluarga
Gen Z 42%
Milenial 39% - Kesehatan mental
Gen Z 39%
Milenial 30% - Hubungan personal/keluarga
Gen Z 39%
Milenial 31%
(Baca juga: Gen Z Lebih Banyak Merasa Cemas Dibanding Milenial dan Gen X)