Daya Saing Digital Indonesia 2023, dari Jakarta sampai Provinsi Baru Papua

1
Adi Ahdiat 05/04/2023 18:00 WIB
Image Loader
Memuat...
Indeks Daya Saing Digital EV-DCI di 38 Provinsi Indonesia (2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pemanfaatan teknologi digital dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Namun, inovasi digital juga berisiko menimbulkan disrupsi serta memunculkan tantangan baru bagi pihak-pihak yang tidak siap.

Sebagai upaya menghadapi tantangan tersebut, perusahaan modal ventura East Ventures meluncurkan laporan East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023 untuk mengukur dan memetakan daya saing digital di seluruh wilayah Indonesia.

EV-DCI merupakan hasil kolaborasi antara East Ventures dengan lembaga riset Katadata Insight Center (KIC) dan PricewaterhouseCoopers (PwC).

"Melalui EV-DCI, kami ingin mendorong semua pemangku kepentingan untuk ikut terlibat mendorong digitalisasi dan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia," kata Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures dalam laporan EV-DCI 2023 yang dirilis Rabu (5/4/2023).

"Pemanfaatan teknologi dan digital tidak boleh hanya terpusat di kota-kota besar," ujar Willson.

Mengukur Daya Saing Digital di Provinsi Baru

East Ventures telah mengukur dan memetakan indeks daya saing digital Indonesia sejak 2020.

Untuk periode 2023, EV-DCI menambah pengukuran indeksnya di empat provinsi baru hasil pemekaran Papua, yakni Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.

"Data empat provinsi baru dihitung dari identifikasi kota/kabupaten di dalamnya, dengan proses agregasi data. Hal ini dilakukan sebab data provinsi baru masih belum tersedia," kata tim riset EV-DCI dalam laporannya.

Selain penambahan provinsi, secara umum metodologi EV-DCI 2023 masih konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.

EV-DCI mengukur daya saing digital wilayah berdasarkan sembilan pilar indikator besar, yaitu kondisi sumber daya manusia (SDM), tingkat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pengeluaran TIK, kondisi perekonomian, kewirausahaan dan produktivitas, ketenagakerjaan, infrastruktur, keuangan, serta regulasi dan kapasitas pemerintah daerah.

Hasilnya kemudian dirumuskan dengan sistem skor 0-100. Semakin tinggi skornya, daya saing digital suatu wilayah diasumsikan semakin baik.

Daya Saing Digital Jakarta Teratas, Papua Tengah Paling Rendah

Di skala nasional, median skor indeks daya saing digital Indonesia meningkat selama tiga tahun berturut-turut.

Pada 2020, median skor indeks EV-DCI nasional baru mencapai 27,9. Mediannya kemudian naik menjadi 32 pada 2021, meningkat lagi jadi 35,2 pada 2022, hingga mencapai 38,5 pada 2023.

Peningkatan median skor itu mengindikasikan bahwa daya saing digital Indonesia secara umum terus menguat.

"Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat di setiap daerah dalam menghadapi digitalisasi. Sebagai contoh, upaya digitalisasi UMKM membuat penetrasi internet pada kegiatan promosi, penjualan melalui media sosial, dan e-commerce meningkat," kata tim riset EV-DCI dalam laporannya.

Sejak 2020 sampai 2023, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan daya saing digital tertinggi. Tahun ini skor EV-DCI Jakarta juga naik menjadi 76,6, dibanding tahun sebelumnya 73,2.

Pada 2023, Jakarta mendapat skor sangat tinggi dalam indikator kewirausahaan dan produktivitas (100), serta infrastruktur (98,2).

Namun, skor Jakarta masih rendah dalam indikator regulasi dan kapasitas pemerintah daerah (37,4). Indikator ini dinilai berdasarkan angka partisipasi kasar SMA/SMK dan perguruan tinggi, pertumbuhan angka harapan hidup, serta penurunan kemiskinan yang belum optimal.

Sementara, Papua Tengah menjadi provinsi dengan daya saing digital terendah pada 2023. Provinsi baru hasil pemekaran ini hanya mendapat skor 23,2 dari 100.

Jika dilihat secara umum, seluruh provinsi di Pulau Jawa memiliki indeks daya saing digital di jajaran teratas.

Kemudian sebagian besar provinsi di Pulau Sumatra dan Kalimantan memiliki daya saing menengah, sedangkan provinsi di Indonesia Timur jamak berada di jajaran terbawah seperti terlihat pada grafik.

Selain memetakan daya saing, EV-DCI 2023 juga memberi sejumlah rekomendasi bagi para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat.

Laporan lengkap EV - DCI 2023 dapat diunduh di laman ini.

Editor : Adi Ahdiat

Data Populer

Lihat Semua