10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah Penduduk Meninggal Aglomerasi karena Covid-19 Terbanyak Nasional (Kamis, 30 Maret 2023)
Layanan konsumen & Kesehatan
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 38 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 0,01 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu data per Kamis, 30 Maret 2023.
(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan Tracing Tertinggi Nasional (Rabu, 29 Maret 2023))
Jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 0,14 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, yaitu kota Tarakan, Ngawi, kota Balikpapan, Magelang dan Purworejo dengan masing-masing nilai 0,37 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,24 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,15 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,15 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 0,14 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.
Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa terjadi peningkatan. Kondisi jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di 10 kabupaten/kota dan satu kabupaten/kota mencatatkan jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 lebih rendah.
Wilayah di luar Jawa dengan nilai jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 terbanyak beberapa di antaranya adalah kota Tarakan, kota Balikpapan dan Tabanan dengan masing-masing jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 yakni 0,37 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,15 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 0,02 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.
Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.
Data Terkait
Data Stories Terkini
