10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah Penduduk Meninggal Aglomerasi karena Covid-19 Terbanyak Nasional (Sabtu, 28 Januari 2023)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 39 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 0,01 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu data per Sabtu, 28 Januari 2023.

(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan BOR Rumah Sakit Covid-19 Tertinggi Nasional (Jumat, 27 Januari 2023))

Jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 0,2 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, yaitu kota Magelang, Aceh Barat Daya, Lombok Barat, Pringsewu dan Agam dengan masing-masing nilai 0,82 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,63 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,27 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,24 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 0,2 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.

Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa terjadi peningkatan. Kondisi jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di sembilan kabupaten/kota.

(Baca: Daftar Kabupaten/Kota dengan BOR Tertinggi di Sumatera Utara (Kamis, 26 Januari 2023))

Wilayah di luar Jawa dengan nilai jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 terbanyak beberapa di antaranya adalah Aceh Barat Daya, Lombok Barat dan Pringsewu dengan masing-masing jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 yakni 0,63 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,27 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 0,24 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.

Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.