Deretan Konglomerat Pemilik Stasiun Televisi Terkaya di Indonesia Versi Forbes

Ekonomi & Makro
1
Cindy Mutia Annur 03/11/2022 18:10 WIB
7 Pemilik Stasiun Televisi Terkaya di Indonesia Menurut Forbes (2021)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Pangsa pasar industri penyiaran televisi belakangan mulai tergerus dengan kehadiran platform video on demand (VoD) seperti Netflix hingga Disney+. Terlebih, bisnis stasiun televisi membutuhkan investasi yang tak sedikit untuk bisa tetap bersaing dan menarik minat audiens.

Dengan besarnya modal tersebut, sudah dipastikan para pemilik stasiun televisi merupakan konglomerat papan atas. Mereka diketahui memiliki pundi-pundi kekayaan besar tak hanya dari media tapi juga dari industri lainnya.

Databoks.co.id merangkum 7 pemilik stasiun televisi terkaya di Indonesia menurut daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2021 lalu. Berikut datanya:

  1. Hartono Bersaudara

Budi Hartono dan Michael Hartono merupakan dua orang terkaya di Indonesia menurut Forbes pada tahun lalu. Kekayaannya mencapai US$42,6 miliar atau setara Rp668,6 triliun (Rp15.695/US$).

Dua bersaudara ini merupakan pemilih perusahaan rokok Djarum dan menguasai saham Bank BCA. Di bisnis penyiaran, mereka memiliki jaringan Mola TV yang merupakan televisi berbayar.

  1. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung tercatat memiliki harta kekayaan senilai US$5,5 miliar atau Rp 86,32 triliun pada 2021. Ia masuk ke dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia tahun lalu versi Forbes.

Pria yang akran dipanggil CT ini merupakan pendiri CT Corp. yang terdiri dari konglomerasi media, bisnis ritel, dan perbankan. Sejumlah perusahaan yang dimilikinya seperti Trans TV, Trans7, Trans Studio, Bank Mega, hingga Transmart Carrefour. Adapun CT Corp juga merambah industri bisnis lainnya, seperti restoran, asuransi, travel, hingga perkebunan kelapa sawit.

  1. Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Eddy Kusnadi memiliki total kekayaan US$2,9 miliar atau Rp45,51 triliun menurut Forbes pada 2021. Ia merupakan salah satu pendiri Emtek pada 1983 dan kini menjadi pengendali saham emiten tersebut yang memiliki stasiun televisi SCTV dan O’Channel.

Ia menempatkan putranya, Alvin Satriatmadja sebagai Presiden Direktur Emtek alias PT Elang  Mahkota Teknologi. Adapun Emtek juga mengambil alih kepemilikan stasiun televisi Indosiar yang sebelumnya dikuasai grup Salim.

  1. Peter Sondakh

Peter Sondakh merupakan pemilik stasiun televisi terkaya di Indonesia. Forbes mencatat, total kekayaannya mencapai US$2,15 miliar atau Rp33,74 triliun.

Ia mendirikan stasiun televisi Rajawali Televisi (RTV) yang sebelumnya bernama B Channel. Sebelumnya, ia juga sempat berkongsi dengan putra Presiden Soeharto, Bambang Triatmodjo, dalam mendirikan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).

  1. Mochtar Riady

Konglomerat pemilik stasiun televisi terkaya selanjutnya adalah Mochtar Riady. Ia tercatat memiliki kekayaan US$1,85 miliar atau Rp29,03 triliun pada tahun lalu.

Mochtar merupakan pendiri Lippo Group yang merambah bisnis media lewat BeriaSatu Holding atau BeritaSatu Media. Stasiun televisi yang dikelolanya yakni BeritaSatu TV, sedangkan di bidang surat kabar yakni Suara Pembaruan dan Investor Daily.

  1. Hary Tanoesoedibjo

Hary Tanoesoedibjo alias Hary Tanoe memiliki harta kekayaan sebesar US$1,02 miliar atau US$16 triliun menurut Forbes. Pria yang merupakan Ketua Umum Partai Perindo ini memiliki sejumlah perusahaan yang terdiri dari stasiun televisi, radio, media online, dan surat kabar.

Lewat MNC Group, ia mengendalikan stasiun televisi RCTI, MNCTV, dan Global TV. Hary Tanoe juga berekspansi membangun resor di Bali dan Jawa Barat dengan menggandeng perusahaan milik Donald Trump.

  1. Susanto Suwarto

Susanto Suwarto tercatat memiliki keyaaan US$925 juta atau Rp14,5 triliun.  Pria ini menjabat sebagai komisaris di Emtek yang memiliki stasiun televisi SCTV dan Indosiar. Meski demikian, sahamnya lebih kecil ketimbang Eddy Kusnadi. 

(Baca: Empat Sinetron RCTI Kuasai Televisi Indonesia)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua