Harga Acuan Batu Bara Sentuh Level Tertinggi Jadi US$330 Per Ton, Ini Pendorongnya

Energi
1
Annissa Mutia 04/10/2022 15:00 WIB
Harga Batu Bara Acuan Indonesia (Januari 2020-Oktober 2022)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan Harga Batu Bara Acuan (HBA) pada Oktober 2022 naik US$11,75 per ton menjadi US$330,97/ton dari September US$319,22/ton. Pengoperasian kembali pembangkit batu bara di sebagian negara Eropa turut mengerek permintaan batu bara global. 

Kenaikan HBA Oktober ini dipengaruhi oleh naiknya rata-rata indeks bulanan penyusunan HBA, yaitu ICI naik 3,63%, Platts naik 4,41%, GNCC naik 3,98%, dan NEX naik 3,08%.

"Selain naiknya rata-rata indeks, negara-negara Eropa seperti Jerman, Belanda dan Belgia telah menghidupkan kembali pembangkit batubara sebagai dampak dari pemangkasan gas oleh Rusia", kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, Senin (3/10).

Faktor lain yang memengaruhi kenaikan HBA adalah adanya kendala pasokan gas alam di Eropa. "Adanya kebocoran jaringan gas yang terjadi di Laut Baltik sehingga harga gas melonjak," ungkap Agung dalam keterangan resminya.

Pergerakan HBA Oktober ini merupakan yang tertingi sejak awal tahun 2022 dimana nilai tertinggi sebelumnya terjadi pada bulan Juni, HBA terkerek hingga menyentuh angka USD323,91/ton. Faktor kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia - Ukraina serta krisis listrik di India akibat gelombang hawa panas masih menjadi faktor pengerek utama.

Setelahnya HBA cenderung fluktuatif mengalami kenaikan dan penurunan. HBA Agustus ada di angka USD321,59/ton dan September lalu sebesar USD319,22/ton.

HBA sendiri merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.

Nantinya, harga ini akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).

(baca: Harga Minyak Mentah RI Melejit US$117,62 per Barel, Tertinggi Sejak 2012)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua