10 Kabupaten/Kota dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi Nasional (Kamis, 29 September 2022)

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Agus Dwi Darmawan 01/10/2022 19:15 WIB
Kabupaten/Kota Terpilih dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 78 kabupaten/kota dengan penggunaan rawat inap aglomerasi mingguan di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 1,35 pasien per 100 ribu penduduk/minggu data per Kamis, 29 September 2022.

(Baca: Vaksinasi Dosis 2 di Kabupaten Pamekasan Menjadi yang Terendah di Jawa Timur)

Penggunaan rawat inap lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 7,38 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, yaitu kota Banda Aceh, Sorong, kota Madiun, Sitaro dan kota Magelang dengan masing-masing nilai 11,78 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 8,33 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 7,85 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 7,42 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 7,38 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, penggunaan rawat inap sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi penggunaan rawat inap harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di 19 kabupaten/kota dan 29 kabupaten/kota mencatatkan penggunaan rawat inap lebih rendah.

(Baca: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tercatat 17.697 Kasus)

Wilayah di luar Jawa dengan nilai penggunaan rawat inap tertinggi beberapa di antaranya adalah kota Banda Aceh, Sorong dan Sitaro dengan masing-masing penggunaan rawat inap yakni 11,78 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 8,33 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 7,42 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.

Data Populer
Lihat Semua