Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 96 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 0,04 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu data per Sabtu, 24 September 2022.
(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan Persentase Orang Diperiksa per Minggu Tertinggi (Sabtu, 24 September 2022))
Jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 0,66 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, yaitu Minahasa, Bengkulu Tengah, Kepulauan Selayar, kota Banda Aceh dan Kutai Barat dengan masing-masing nilai 0,87 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,86 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,73 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,71 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 0,66 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.
Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di lima kabupaten/kota dan 12 kabupaten/kota mencatatkan jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena Covid-19 lebih rendah.
(Baca: 10 Kabupaten/Kota dengan Jumlah Penduduk Meninggal karena Covid-19 Terbanyak Nasional (Jumat, 23 September 2022))
Wilayah di luar Jawa dengan nilai jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 terbanyak beberapa di antaranya adalah Minahasa, Bengkulu Tengah dan Kepulauan Selayar dengan masing-masing jumlah penduduk meninggal aglomerasi karena covid-19 yakni 0,87 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu, 0,86 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu dan 0,73 jiwa per 100 ribu penduduk per minggu.
Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.