Indonesia membukukan impor dengan Pulau Marshall US$ 51,96 juta data per Desember 2020. Nilai tersebut terlihat turun 56% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 118,09 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Pulau Marshall, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 2,19 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 118,09 juta.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Pulau Marshall, 0,03 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,02 ribu produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Pulau Marshall. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Kapal, perahu, dan struktur mengambang
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Kapal, perahu, dan struktur mengambang. Dalam klasifikasi tradmap, Kapal, perahu, dan struktur mengambang masuk kategori produk HS dengan kode 89.
Pada 2020, Indonesia tercatat mengimpor sebanyak US$ 45.500 ribu. Nilai impor Kapal, perahu, dan struktur mengambang ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 104,19 juta.
- Ikan dan krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya
Ikan dan krustasea, moluska dan invertebrata air lainnya dengan kode HS 03. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 4.232 ribu.
- Filamen buatan manusia
Produk lainnya Masuk dalam kode HS 54, Filamen buatan manusia merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan strip dan sejenis bahan tekstil buatan manusia. Indonesia mengimpor senilai US$ 693 ribu. Selain Pulau Marshall, Indonesia juga mengandalkan impor Filamen buatan manusia dari Cina, Taipei, Cina, Korea, Republik, Vietnam dan Jepang. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 49 negara lainnya.
- Serat pokok buatan manusia
Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 54 negara. Impor Serat pokok buatan manusia dari negara ini berada di urutan 27. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 309 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Serat pokok buatan manusia berasal dari Cina, Jepang, Amerika Serikat, Korea, Republik dan Thailand.
- Artikel yang diproduksi lain -lain
Selain itu Artikel yang diproduksi lain -lain dalam kategori produk dengan kode HS 96. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 260 ribu. Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 67 negara. Impor Artikel yang diproduksi lain -lain dari Pulau Marshall tercatat berada di urutan 21. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Jepang, Hong Kong, Cina, Thailand dan Korea, Republik.