Wabah cacar monyet atau monkey pox tengah merebak di beberapa negara. Meski begitu, hingga saat ini belum ditemukan kasus positif cacar monyet di Tanah Air.
Kabar teranyar, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah memantau satu kasus suspek cacar monyet di Jawa Tengah. Pasien suspek tersebut merupakan laki-laki berusia 55 tahun dan bukan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Pasien terduga itu sedang menjalankan isolasi di sebuah rumah sakit swasta untuk perawatan. Pasien bakal menjalani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan apakah terinfeksi cacar monyet atau tidak.
"Bisa saja hanya cacar biasa atau penyakit lain, bukan monkeypox," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dikutip dari Katadata.co.id, Rabu (3/8).
Dengan hadirnya suspek tersebut, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap penularan virus cacar monyet.
Apalagi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat kasus cacar monyet. Selain itu, sebaran virus ini juga sudah ditemukan di sejumlah negara di Asia Tenggara dan negara tetangga Indonesia.
Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), kasus cacar monyet telah ditemukan di Singapura, yakni sebanyak 13 kasus hingga 3 Agustus 2022. Kemudian, ada Thailand dan Filipina yang telah melaporkan masing-masing 2 kasus dan 1 kasus cacar monyet.
Sementara, di negara tetangga RI, Australia, telah melaporkan sebanyak 45 kasus cacar monyet.
Per 3 Agustus 2022, jumlah kasus cacar monyet di dunia sebanyak 26.208 kasus di 87 negara. Kasus cacar monyet terbanyak masih dipimpin oleh Amerika Serikat yakni sebanyak 6.616 kasus.
Perlu diketahui, menurut WHO, virus cacar jenis ini pertama kali ditemukan menjangkiti monyet pada tahun 1958, sedangkan kasus infeksi manusia pertama ditemukan pada 1970.
Awalnya cacar monyet hanya ditemukan di wilayah Afrika bagian barat dan tengah. Namun, penularan virus ini terus terjadi di luar wilayah asalnya, hingga akhirnya jumlah kasusnya melonjak sejak Mei 2022.
(Baca: Kemenkes Waspadai Cacar Monyet di Negara Tetangga, Ini Sebarannya di Wilayah Asia-Pasifik)