Virus Covid-19 varian Omicron (B.1.1.529) di dunia semakin menyebar dan telah mencapai 4,64 juta kasus pada Sabtu, 23 Juli 2022. Amerika mencatatkan jumlah kasus Omicron tertinggi di dengan pertumbuhan mingguan mencapai 1,76 persen. Di negara ini, GISAID mencatat jumlah kasus Omicron sebanyak 1,38 juta jiwa. Secara harian kasus di wilayah ini turun 0,63 persen dibandingkan hari sebelumnya.
(Baca: Kematian karena Covid-19 di Amerika Seminggu 5.249 Jiwa, Tertinggi di Honduras)
Setelahnya Inggris di urutan kedua. Dibandingkan pekan sebelumnya, jumlah kasus Omicron di negara ini tumbuh 0,34 persen. Sedangkan untuk data harian angka jumlah kasus Omicron di negara ini turun 0,39 persen dibanding hari sebelumnya yang tercatat 1,25 juta jiwa.
Selanjutnya, Jerman dengan jumlah kasus Omicron 335 ribu kasus (naik 0,01%), jumlah kasus Omicron di Denmark naik 0,67 persen menjadi 260,1 ribu kasus dibandingkan pekan sebelumnya dan Perancis dengan jumlah kasus Omicron 175,41 ribu kasus (naik 10,7%)
(Baca: Kematian karena Covid-19 di Amerika Seminggu 5.249 Jiwa, Tertinggi di Honduras)
Sementara untuk jumlah kasus Omicron di Indonesia, hingga data hari ini tercatat ada 15.446 kasus atau turun 3,76 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sejak pertama kali termonitor, Omicron di Indonesia terus bergerak naik.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau semua pihak untuk tetap waspada menghadapi lonjakan kasus Omicron di seluruh dunia tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.