Pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN ke Kalimantan Timur diyakini tak akan mengurangi berbagai permasalahan yang ada di Jakarta. Pendapat tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Survei tersebut mengungkap terdapat empat permasalahan utama Jakarta yang tak lantas berkurang pasca-pemindahan ibu kota, antara lain pengurangan kemacetan, penataan pemukiman kumuh, pengentasan banjir, dan kemudahan akses air bersih.
Tercatat, sebanyak 66,5% responden merasa tidak yakin kemacetan di Jakarta akan berkurang setelah IKN dipindahkan ke Kalimantan Timur. Kemudian sebayak 84,1% responden merasa tidak yakin penataan pemukiman kumuh di Jakarta akan membaik.
Lalu, dari segi pengentasan banjir, sebanyak 83,5% merasa tidak yakin akan membaik setelah Jakarta tak lagi menjadi IKN. Sementara itu, sebanyak 49,4% responden tidak yakin kemudahan akses air bersih di Jakarta akan membaik.
"Sebagian besar responden ahli tidak yakin permasalahan-permasalahan Jakarta akan berkurang setelah Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara,” ujar ujar peneliti CSIS, Noory Okthariza, Senin (6/6/2022).
Di sisi lain, para responden ahli juga memprediksikan terdapat empat isu yang tak akan mengalami perubahan jika Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota, yaitu perhatian pembuat kebijakan terhadap kebijakan pro-lingkungan, penanganan krisis kesehatan pandemi Covid-19, kualitas fasilitas kesehatan, dan penanganan bencana alam.
Survei ini dilakukan pada periode 28 Maret-12 April 2022 kepada 170 responden yang berasal dari kelompok ahli yang dipandang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam memprediksi dan menganalisis isu-isu sosial, politik, dan ekonomi.
Kategori responden dalam survei ini adalah peneliti, akademisi, wartawan, pengusaha, anggota DPR/DPRD, anggota parpol, birokrat, dan mahasiswa.
(Baca Juga: Sampah di Jakarta Kebanyakan Berupa Sisa Makanan)