10 Kabupaten/Kota dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi Nasional (Senin, 16 Mei 2022)

Layanan konsumen & Kesehatan
1
Agus Dwi Darmawan 18/05/2022 13:28 WIB
Kabupaten/Kota Terpilih dengan Penggunaan Rawat Inap Tertinggi
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, terdapat 33 kabupaten/kota dengan penggunaan rawat inap aglomerasi mingguan di atas rata-rata nasional yang saat ini tercatat 0,45 pasien per 100 ribu penduduk/minggu data per Senin, 16 Mei 2022.

(Baca: Update Vaksinasi : Dosis 3 di Kota Kupang Sudah 16,44% (Selasa, 17 Mei 2022))

Penggunaan rawat inap lima kabupaten/kota teratas dengan angka lebih dari 1,49 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, yaitu Sorong, Teluk Bintuni, kota Palangkaraya, Trenggalek dan Sukamara dengan masing-masing nilai 7,29 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 2,89 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 2,7 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 1,57 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 1,49 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Rekapitulasi data Covid nasional dari Kementerian Kesehatan memperlihatkan, penggunaan rawat inap sebagian besar kabupaten/kota di luar pulau Jawa mengalami penurunan. Kondisi penggunaan rawat inap harian dengan angka lebih tinggi dari sebelumnya tercatat di empat kabupaten/kota dan 22 kabupaten/kota mencatatkan penggunaan rawat inap lebih rendah.

(Baca: Daftar Kabupaten/Kota dengan Cakupan Vaksinasi Lengkap sesuai KTP Tertinggi di DKI Jakarta (Senin, 16 Mei 2022))

Wilayah di luar Jawa dengan nilai penggunaan rawat inap tertinggi beberapa di antaranya adalah Sorong, Teluk Bintuni dan kota Palangkaraya dengan masing-masing penggunaan rawat inap yakni 7,29 pasien per 100 ribu penduduk/minggu, 2,89 pasien per 100 ribu penduduk/minggu dan 2,7 pasien per 100 ribu penduduk/minggu.

Meski penularan Covid-19 di sebagian wilayah telah turun, pemerintah mengimbau agar semua orang ikut mengurangi transmisi Covid-19 dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, serta sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tak berkerumun dan mengurangi mobilitas turut berkontribusi menekan laju penularan virus corona.

Data Populer
Lihat Semua