Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hampir semua komponen pengeluaran dalam produk domestik bruto (PDB) mencatat pertumbuhan pada kuartal I-2022 seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.
Konsumsi rumah tangga, yang merupakan kontributor utama terhadap PDB dari sisi pengeluaran, tercatat tumbuh 4,34% (year-on-year/yoy) pada kuartal I-2022. Komponen ini berkontribusi 2,35 poin persentase ke laju pertumbuhan tahunan PDB secara keseluruhan pada kuartal ini.
Pembentukan modal tetap bruto (PMTB), kontributor terbesar kedua, tumbuh 4,09% (yoy) pada periode sama dan menandai bangkitnya aktivitas investasi.
Ekspor tercatat tumbuh 16,22% (yoy) sementara impor barang tumbuh 15,03% (yoy). Dengan demikian, ekspor neto memberikan andil 0,82 poin persentase ke laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022.
Namun, tidak semua komponen pengeluaran mencatat pertumbuhan positif. Belanja pemerintah mengalami kontraksi tahunan sebesar 7,74% (yoy) pada tiga bulan pertama 2022.
“Kami melihat bahwa Indonesia akan mencatat pertumbuhan PDB yang lebih tinggi pada tahun 2022 seiring dengan konsumsi swasta yang menguat sejalan dengan pelonggaran (pembatasan kegiatan masyarakat) yang memperbaiki mobilitas,” ujar ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman dalam analisisnya yang dirilis Senin (9/5/2022).
(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Capai 5,01% Terdongkrak Konsumsi)