Masyarakat Berpenghasilan Tinggi Lebih Tahu tentang Layanan Telemedicine


Nama Data | Nilai |
---|---|
>Rp7.2 juta | 54,9 |
Rp3 - 7.2 juta | 48,2 |
Rp1.8 - 3 juta | 42,6 |
<Rp1.8 juta | 36,6 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, hanya 41,8% responden yang mengetahui tentang layanan telemedis (telemedicine). Mayoritas responden yang tahu berasal dari kelompok pendapatan teratas.
Sebanyak 54,9% responden dengan pendapatan di atas Rp 7,2 juta sudah mengetahui telemedicine. Sebanyak 48,2% responden dengan pendapatan Rp 3 juta hingga Rp 7,2 juta mengetahui layanan telemedicine.
Kemudian, sebanyak 42,6% responden dengan pendapatan Rp 1,8 juta hingga Rp 3 juta dan 36,6% responden dengan pendapatan di bawah Rp 1,9 juta mengetahui layanan telemedicine.
Sementara menurut jenjang pendidikan, responden yang mengetahui telemedicine sebanyak 40,6% berasal dari jenjang SMA ke bawah dan 59,4% dari perguruan tinggi.
Sebagai informasi, telemedicine mempermudah masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19 dan terbatasnya mobilitas untuk mendapatkan konsultasi atau layanan kesehatan lainnya.
(Baca: Tes Covid-19 Indonesia 206,15 ribu Spesimen per Hari (Rabu, 16 Maret 2022))