Survei KIC: Koinworks Platform P2P Lending Terfavorit di Indonesia

Keuangan

Lite

Reza Pahlevi 15/02/2022 09:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Survei KIC: Koinworks Platform P2P Lending Terfavorit di Indonesia

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Aplikasi P2P Lending Favorit (2021)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Koinworks menjadi platform pendanaan bersama atau peer-to-peer lending (P2P lending) paling banyak digunakan di Indonesia. Berdasarkan survei Katadata Insight Center (KIC) dan Zigi.id, sebanyak 34,1% responden mengaku menggunakan Koinworks untuk investasi P2P lending.

Investree berada di peringkat kedua dengan penggunaan 30,6%. Selanjutnya, di peringkat ketiga ada Asetku dengan penggunaan sebanyak 19,6%.

Lalu, Akseleran dan Amartha berada di peringkat keempat dan kelima. Sebesar 16,1% responden mengaku menggunakan Akseleran dan 12,7% menggunakan Amartha.

Jika dilihat dari kelompok usia, Koinworks lebih banyak digunakan oleh Gen Z (40,9%) dan Gen Y (33,3%). Sementara, Investree menjadi aplikasi favorit Gen X & Boomers (34,8%).

Survei ini juga menanyakan mengenai platform yang digunakan untuk membeli obligasi dan forex. Laporan lengkap survei ini, yang meliputi keseluruhan pilihan responden serta analisis perilaku investasi generasi muda, dapat diunduh melalui https://katadata.co.id/platform-investasi.

(Baca: Tersandung Perizinan, Jumlah Fintech P2P Lending Berkurang Jadi 103 Pasca Moratorium)

Editor : Adi Ahdiat