Menurut laporan GSMA Intelligence, jumlah orang yang tidak terhubung ke internet kini turun di bawah 3 miliar untuk pertama kalinya. Tercatat, Korea Utara menjadi negara dengan penetrasi internet terendah di dunia.
Penetrasi internet negara bersistem totalitarian ini hanya 0,01%. Selanjutnya, negara-negara Afrika mendominasi daftar 10 besar ini. Republik Afrika Tengah memiliki penetrasi internet sebesar 7,1% dan penetrasi internet di Eritrea sebesar 8%.
Berikutnya, Comoros memiliki penetrasi internet sebesar 8,5% dan Sudan Selatan sebesar 10,9%.
Kiribati menjadi satu-satunya negara Oseania dalam daftar 10 besar ini. Penetrasi internet Kiribati mencapai 14,6%.
Negara-negara berpendapatan rendah dan menengah cenderung memiliki penetrasi internet rendah. Bahkan, 1 dari 4 penduduk negara-negara tersebut tidak mengetahui adanya internet.
Ini daftar negara dengan penetrasi internet terendah:
- Korea Utara: 0,01%
- Republik Afrika Tengah: 7,1%
- Eritrea: 8%
- Comoros: 8,5%
- Sudan Selatan: 10,9%
- Somalia: 13,7%
- Niger: 14,5%
- Kiribati: 14,6%
- Burundi: 14,6%
- Republik Demokratik Kongo: 17,6
Data GSMA Intelligence menunjukkan pengguna internet global telah meningkat menjadi 4,95 miliar pada awal tahun 2022, dengan penetrasi internet sekarang mencapai 62,5 persen dari total populasi dunia. Data tersebut juga menunjukkan bahwa pengguna internet telah tumbuh sebesar 192 juta (+4,0 persen) selama setahun terakhir, tetapi tren pertumbuhan aktual mungkin jauh lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh angka-angka ini lantaran adanya pembatasan selama penelitian ini berlangsung.
(Baca: Penetrasi Internet Indonesia Peringkat 7 di Asia Tenggara