UNICEF: Bayi di Negara Berpenghasilan Rendah Konsumsi Makanan Olahan Mengandung Gula

Produk Konsumen
1
Monavia Ayu Rizaty 16/12/2021 11:30 WIB
Persentase Bayi yang Telah Diperkenalkan pada Makanan dan Minuman Olahan Menurut Usia (2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan laporan UNICEF, beberapa bayi di dunia telah diberikan makanan dan minuman olahan yang mengandung gula dan pengawet ketika usianya belum memasuki 8 bulan.

Sebanyak 5% bayi berusia 0-1 bulan telah mengkonsumsi makanan dan minuman olahan yang mengandung gula pada 2020. Persentase tersebut merupakan yang tertinggi dibanding rentang usia lainnya.

Selanjutnya, makanan bayi olahan (instan) paling banyak dikonsumsi oleh bayi dengan rentang usia 6-8 bulan yakni 7%. Kemudian, jus buah (instan) juga paling banyak dikonsumi oleh bayi berusia 6-8 bulan sebesar 12%. Sementara, minuman manis dikonsumsi oleh 2% bayi berusia 0-1 bulan dan 4-8 bulan.

Makanan dan minuman olahan sudah umum ditemukan pada pola makan anak-anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah. Konsumsi makanan dan minuman olahan yang mengandung gula sejak bayi dapat memicu obesitas, kelesuan, dan hiperaktif.

Makanan bayi olahan instan juga dapat membahayakan tubuh bayi karena mengandung nutrisi yang kurang, dapat menyebabkan alergi, hingga menurunkan sistem imunitas.

(Baca Selengkapnya: 89,55% Bayi di NTB Mendapatkan ASI, Tertinggi di Indonesia)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua