Kesejahteraan petani perkebunan rakyat di Kalimantan Barat (Kalbar) paling tinggi di Indonesia. Ini tercermin indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTPR) di provinsi itu yang lebih tinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), NTPR Kalbar berada di level 166,77 pada November 2021. Artinya, tingkat kesejahteraan petani di provinsi tersebut meningkat 66,77% dari awal perhitungan indeks, yakni 2018=100. Angka NTPR tersebut lebih tinggi dari NTPR nasional yang berada di level 130,28 serta merupakan yang tertinggi dari provinsi lainnya.
Naiknya harga komoditas, terutama harga sawit yang naik seiring meningkatnya permintaan di pasar global berdampak positif terhadap kesejahteraan petani perkebunan rakyat di provinsi dengan ibu kota Pontianak tersebut. Seperti diketahui, Kalbar merupakan salah satu penghasil sawit terbesar di Indonesia.
Provinsi dengan kesejahteraan petani perkebunan tertinggi berikutnya adalah Kalimantan Timur, dengan NTPR 166,45. Diikuti petani perkebunan Riau dengan NTPR 159,62, lalu Sumatera Utara 159,45, serta Bengkulu 157,96.
Provinsi dengan kesejahteraan petani perkebunan tertinggi lainnya adalah Sulawesi Barat dengan NTPR sebesar 157,33. Setelahnya ada Kalimantan Tengah dengan NTPR 151,9, Jambi 148,75, serta Kalimantan Utara dan Kepulauan Bangka Belitung masing-masing 145,59 dan 142,12.
Nilai NTPR > 100 mengindikasikan petani perkebunan rakyat mengalami surplus atau pendapatan petani lebih besar dari pengeluaran. NTPR = 100 mengindikasikan petani mengalami impas. Sedangkan NTPR < 100 mengindikasikan petani mengalami rugi atau pendapatan petani lebih kecil dari pengeluaran.
(Baca: Petani Riau Paling Sejahtera di Indonesia pada Oktober 2021)