Jahe, Tanaman Biofarmaka dengan Produksi Terbesar di Jambi

Produk Konsumen
1
Monavia Ayu Rizaty 22/11/2021 15:00 WIB
Produksi Tanaman Biofarmaka Kelompok Rimpang dan Bukan Rimpang di Provinsi Jambi (2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Jahe merupakan jenis tanaman biofarmaka dengan produksi terbesar di Provinsi Jambi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jahe di Jambi mencapai 1.379,15 ton pada 2020 atau naik 91,3% dari tahun sebelumnya yang sebesar 721,08 ton.

Produksi tanaman biofarmaka terbesar berikutnya adalah laos/lengkuas yang sebesar 622,08 ton. Kemudian, produksi kunyit dan kencur di Jambi masing-masing sebanyak 499,28 ton dan 233,9 ton.

Berdasarkan sebaran wilayahnya, produksi jahe terbesar terdapat di Kabupaten Kerinci sebanyak 748,81 ton. Kabupaten Kerinci juga menjadi produsen terbesar laos/lengkuas di Jambi sebanyak 261,04 ton. Adapun, produksi kunyit dan kencur terbesar terdapat di Kabupaten Merangin yang masing-masing sebesar 200,41 ton dan 135,31 ton.

Luas panen tanaman jahe di Jambi sebesar 69,06 hektar pada 2020, terluas dibandingkan jenis tanaman biofarmaka lainnya. Luas panen tanaman laos/lengkuas berada di urutan berikutnya sebesar 31,54 hektar.

Tanaman biofarmaka atau tanaman obat adalah jenis-jenis tanaman yang berkhasiat sebagai obat dan digunakan untuk penyembuhan atau mencegah berbagai penyakit.

(Baca Selengkapnya: Lengkuas, Tanaman Biofarmaka Paling Banyak Diproduksi di Kepulauan Riau pada 2020)

Editor : Annissa Mutia
Data Populer
Lihat Semua