Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Bangladesh telah berjalan sejak puluhan tahun lalu. Secara tren, neraca perdagangan kedua negara tersebut cenderung fluktuatif dalam satu dekade terakhir.
Nilai ekspor dan impor Indonesia-Bangladesh paling rendah pada 2010. Ketika itu, nilai ekspornya hanya sebesar US$ 1,06 miliar, sedangkan impornya US$ 39,4 juta.
Ekspor dan impor Indonesia-Bangladesh menyentuh nilai tertingginya pada 2019. Rinciannya, nilai ekspor ke Bangladesh sebesar US$ 1,9 miliar, sedangkan impornya US$ 96,1 juta.
Hanya saja, nilai ekspor dan impor kedua negara menurun pada tahun lalu. Tercatat, nilai ekspor Indonesia-Bangladesh turun 12,9% menjadi US$ 1,68 miliar. Sementara, nilai impornya turun 20,26% menjadi US 76,63 juta.
Adapun, sejumlah barang yang diekspor Indonesia ke Bangladesh, antara lain lemak dan minyak hewani/nabati, bahan bakar mineral, garam, hingga lokomotif. Sedangkan, barang yang diimpor ke tanah air dari negara tersebut berupa pakaian dan aksesoris, tembakau, kapal/perahu, dan sepatu.
(Baca: Ekspor Hasil Minyak RI Paling Besar ke Malaysia pada 2020)