Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar US$ 423,5 miliar pada Agustus 2021. Jumlah itu tumbuh 1,7% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 416,09 miliar (month-to-month/m-to-m).
Secara tahunan, ULN Indonesia tercatat tumbuh sebesar 2,7% dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar US$ 412,26 miliar. Pertumbuhan utang itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan Juli 2021 yang hanya 1,7% (year-on-year/yoy).
"Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2021 tetap terkendali. Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral)," kata Direktur Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat 15 Oktober 2021.
ULN Pemerintah pada Agustus 2021 tercatat sebesar US$ 207,5 miliar. Jumlah itu tumbuh 0,7% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 205,8 miliar (m-to-m). Jika dibandingkan dengan Agustus 2020 yang sebesar US$ 200.140, ULN Pemerintah tercatat tumbuh 3,7% (yoy). Pertumbuhan itu naik tipis dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 3,5% (yoy).
Kemudian, ULN Bank Sentral sebesar US$ 9,1 miliar pada Agustus 2021. Angka tersebut tumbuh hingga 223% dari bulan sebelumya yang sebesar US$ 2,83 miliar (m-to-m). Adapun, secara tahunan ULN Bank Sentral tumbuh hingga 225% (yoy). ULN Bank Sentral pada Agustus 2020 tercatat sebesar US$ 2,81 miliar.
Sementara ULN Swasta sebesar US$ 206,8 miliar pada Agustus 2021. Angka itu turun 0,27% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 207,4 miliar. ULN Swasta tercatat sebesar US$ 209,3 miliar pada Agustus 2020. Bila dibandingkan dengan Agustus tahun lalu, ULN Swasata turun sebesar 1,18%.
BI juga mencatat, struktur ULN Indonesia tetap sehat, itu didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada Agustus 2021 tetap terkendali salah satunya tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 37,2% yang naik dibandingkan dengan rasio bulan sebelumnya sebesar 36,6%.
Selain itu, ULN Indonesia tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,5% dari total ULN. Dalam mempertahankan struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
(baca: Naik Tipis, Utang Luar Negeri RI Capai US$ 415.679 Juta pada Juli 2021)