Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka kesakitan penduduk Aceh sebesar 14,04% pada 2020. Angka tersebut turun 2,64 poin dari tahun sebelumnya yang sebesar 16,68%.
Sepanjang 2016-2020, angka kesakitan di daerah perdesaan selalu lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan. Pada 2020, angka kesehatan di perdesaan mencapai 14,65%, sementara di perkotaan sebesar 12,77%.
Tingginya angka kesakitan di perdesaan Aceh disebabkan sebaran fasilitas kesehatan yang belum merata. Selain itu, kesadaran kesehatan penduduk desa di Aceh masih rendah.
Angka kesakitan adalah gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari. Keluhan kesehatan yang terjadi secara umum, antara lain panas, sakit kepala, pilek, diare, asma, dan sakit gigi.
Semakin tinggi persentase angka kesehatan, maka semakin buruk derajat kesehatan masyarakat. Tingginya angka kesakitan juga menandakan banyaknya keluhan kesehatan yang dialami oleh penduduk di suatu daerah.
(Baca: Jumlah Puskesmas di Kabupaten dan Kota Serang Belum Memadai)