Pinjaman Dalam Negeri Capai Rp 10.109,2 Miliar pada Triwulan II 2021

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, Pinjaman Dalam Negeri (PDN) pada triwulan II 2021 diperoleh dari PT Bank Mandiri dan dan PT Bank Negara Indonesia dengan total komitmen pinjaman sebesar Rp 10.109,2 miliar. Jumlah ini turun 10,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 11.171,34 miliar.

Jumlah komitmen pinjaman yang diperoleh dari PT. Bank Mandiri pada triwulan II tahun ini sebesar Rp 6.352,9 miliar dan telah diserap sebesar 51%. Jumlah ini turun 16,7% dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni Rp 7.414,99 miliar.

Sementara PT. Bank Negara Indonesia memberikan komitmen pinjaman sebesar Rp 3.756,3 miliar dan telah diserap sebesar Rp 2.876 miliar atau 76,5% pada triwulan II di tahun ini. Sampai dengan tahun 2021, kreditur yang pernah memberikan pinjaman dalam negeri terdiri dari 6 BUMN/BUMD, yaitu Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Jabar dan Banten, Bank DKI, serta Bank Jateng.

Sesuai pasal PP 54/2008, pinjaman dalam negeri digunakan untuk membiayai kegiatan tertentu pada Kementerian/Lembaga atau kegiatan tertentu pada Pemerintah Daerah, BUMN, dan perusahaan daerah melalui penerusan pinjaman. Pinjaman dalam negeri hingga triwulan II 2021 dilakukan untuk membiayai kegiatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan dan Kepolisian RI.

Jumlah komitmen PDN yang diberikan pada triwulan II 2021 untuk Kementerian Pertahanan sebesar Rp 9.516,2 miliar, dan telah diserap sebesar RP 5.661,1 atau 59,4%. Sedangkan, PDN untuk Kepolisian RI sebesar Rp 6.138,1 miliar (60,7%) telah diserap dari jumlah komitmen pinjaman sebesar Rp 10.109,3.

Adapun, Total realisasi belanja PDN sampai dengan triwulan II 2021 sebesar Rp 330,44 miliar atau 12,11% dari total pagu. Sedangkan di tahun 2020 pada periode yang sama, total realisasi belanja PDN sebesar 8,05% dari total pagu.