Di tengah kegiatan sekolah dari rumah karena pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak Maret 2020, sektor pendidikan masih mampu mencatat pertumbuhan pada tiga bulan kedua tahun ini.
Data Badan Pusat Statitik (BPS) menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 menurut lapangan usaha jasa pendidikan tumbuh 5,72% (yoy) menjadi Rp 88,15 triliun pada kuartal II-2021.
Bila dibandingkan dengan kuartal I-2021, PDB jasa Pendidikan juga tumbuh 6,86% (quarter to quarter/q-to-q) dan secara akumulasi pada semester I-2021 juga tumbuh 1,99% dibanding semester I-2020 (cumulative to cumulative/c-to-c).
Sementara PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) menurut lapangan usaha jasa pendidikan sebesar Rp 140,77 triliun pada kuartal kedua tahun ini. Artinya, sektor pendidikan berkontribusi hanya 3,37% dari PDB nasional yang mencapai Rp 4.175,84 triliun.
Dari sisi pengeluaran, konsumsi masyarakat untuk jasa kesehatan dan pendidikan hanya tumbuh 1,2% menjadi Rp 105,78 triliun pada periode April-Juni 2021 (yoy). Sementara jika dibandingkan dengan periode Januari-Maret 2021 justru mengalami kontraksi 3,57% (q-to-q).
Perekonomian domestik pada kuartal II-2021 tumbuh 7,07% (yoy) dan juga tumbuh 3,31% (q-to-q). Secara kumulatif semester I-2021 PDB nasional juga tumbuh 3,1% (c-to-c).
(Baca: Keluar dari Resesi, Ekonomi Indonesia Tumbuh 7,07% pada Kuartal II-2021)