Indonesia Penerima Donasi Vaksin Covid-19 Terbesar dari AS

Layanan konsumen & Kesehatan

Lite

Yosepha Pusparisa 06/08/2021 11:02 WIB

URL telah disalin

Memuat...

10 Negara Penerima Sumbangan Vaksin Covid-19 Terbesar

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Indonesia Penerima Donasi Vaksin Covid-19 Terbesar dari AS

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

10 Negara Penerima Sumbangan Vaksin Covid-19 Terbesar

Unduh

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyumbangkan 111,7 juta dosis vaksin ke 65 negara, termasuk Indonesia.

Indonesia menjadi penerima vaksin terbesar dari AS dalam program ini, sebab menerima 8.000.000 dosis atau 7,2% dari total. Jumlahnya sekaligus menjadi yang terbesar dibandingkan negara-negara penerima bantuan lainnya.

Masih dari Asia Tenggara, Filipina menyusul dengan mendapat 6.239.000 dosis vaksin Covid-19. Posisinya diikuti Kolombia dan Afrika Selatan yang menerima 6.000.000 dosis serta 5.660.000 dosis.

Pemerintah AS mendonasikan ratusan juta dosis setelah berhasil mengamankan cukup vaksin untuk seluruh penduduknya. Mayoritas vaksin-vaksin tersebut akan dikirimkan melalui COVAX, kemitraan sejumlah organisasi dunia untuk mendukung kesetaraan akses vaksin Covid-19.

(Baca: Ekonomi AS Kembali Tumbuh 6% pada Kuartal II-2021)

Sejumlah faktor menentukan negara-negara berhak menerima vaksin Covid-19. Pemerintah AS menilai dari laju penularan, tingkat kematian, dan perawatan rumah sakit. Tak hanya itu, tingkat vaksinasi, respons terhadap lonjakan kasus, serta kemampuan negara untuk menerima vaksin juga menjadi pertimbangan.

Editor : Aria W. Yudhistira