Inflasi Amerika Serikat Capai 5,4%, Tertinggi dalam 13 Tahun Terakhir

Ekonomi & Makro

Lite

Andrea Lidwina 14/07/2021 15:30 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Pertumbuhan Consumer Price Index di Amerika Serikat (y-o-y)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Inflasi Amerika Serikat Capai 5,4%, Tertinggi dalam 13 Tahun Terakhir

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pertumbuhan Consumer Price Index di Amerika Serikat (y-o-y)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Amerika Serikat mencatatkan inflasi atau pertumbuhan Indeks Harga Konsumsi (Consumer Price Index/CPI) secara tahunan sebesar 5,4% pada Juni 2021. Angka tersebut mencetak rekor tertinggi dalam 13 tahun terakhir.

Melansir Bloomberg, kenaikan harga kendaraan bekas menyumbang hingga sepertiga dari pertumbuhan CPI pada bulan lalu. Inflasi juga dipengaruhi oleh peningkatan harga kamar hotel, sewa mobil, pakaian jadi, dan tiket pesawat imbas pemulihan ekonomi.

Sementara itu, CPI meningkat sebesar 0,9% pada Juni 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. Pertumbuhan ini juga menjadi yang tertinggi sejak Juni 2008 saat indeks mengalami kenaikan sebesar 1%.

Inflasi atau pertumbuhan CPI pada bulan keenam tahun ini melampaui proyeksi para ekonom dalam survei Bloomberg. Mereka memprediksi inflasi mencapai 0,5% secara bulanan dan 4,9% secara tahunan.

Meski begitu, inflasi yang tinggi diperkirakan bersifat sementara. Sebab, hal itu terjadi karena adanya peningkatan harga yang terlalu besar pada beberapa kategori barang.

(Baca: 244 Perusahaan AS Tumbang Akibat Pandemi, Terbesar Setelah Krisis Global 2009)

Editor : Dimas Jarot Bayu