Amerika Serikat dianggap sebagai negara yang paling siap mengadopsi mata uang kripto (cryptocurrency). Berdasarkan laporan Crypto Head, skor Amerika Serikat dalam Indeks Kesiapan Kripto 2021 sebesar 7,13 dari skala 0-10 poin. Semakin tinggi skornya, maka negara tersebut dianggap kian siap mengadopsi mata uang kripto.
Kesiapan AS mengadopsi mata uang digital tersebut salah satunya karena memiliki 17.436 anjungan tunai mandiri (ATM) kripto. Setiap satu ATM kripto dimanfaatkan oleh 19.023 orang.
Hukum AS juga mengizinkan kepemilikan mata uang kripto dan penggunaannya di bank. Alhasil, pencarian mengenai mata uang kripto pun meningkat hingga 140% dalam setahun terakhir.
Setelah AS, Siprus berada di posisi kedua dengan skor sebesar 6,47. Unsur utama yang menyokong kesiapan Siprus dalam mengadopsi mata uang kripto adalah ketertarikan penduduknya yang tinggi. Ada 33.941 per 100 ribu orang di Siprus yang mencari mata uang kripto dalam setahun terakhir.
Singapura menyusul dengan skor kesiapan mengadopsi kripto sebesar 6,3. Kemudian, skor Hong Kong dan Inggris masing-masing sebesar 6,27 dan 6,06.
(Baca: Jerman Miliki Investor Kripto Terbanyak di Dunia)
Indeks Kesiapan Kripto dilakukan di 200 negara dan teritori. Analisis berdasarkan pada jumlah ATM kripto di tiap negara, kebijakan pemerintah terhadap kepemilikan mata uang digital tersebut, serta penggunaannya dalam dunia perbankan. Ketertarikan terhadap kripto juga menjadi indikator yang dipertimbangkan.